DARA,PLEASE BE MY MOM (PART 16)
Part 15
16. MEREKA MULAI CURIGA
Dara bangun dan melihat ke sekelilingnya. Ia sekarang berada
di kamar ? Bukankah semalam ia berada di luar, kenapa sekarang ada disini ? Apa
mungkin Miko memindahkannya ? Ah tapi itu tidak mungkin. Miko sedang marah dan
mustahil ia akan bersikap baik padanya. Lalu apa mungkin Dara yang berjalan
sendiri ke kamar ? Tapi setau dia, ia tidak pernah tidur berjalan ? Dara keluar
kamar untuk mencari Miko. Tapi tidak ada, ruang tamu kosong, dapur dan kamar
mandi pun kosong. Bukankah Miko semalam ada di dalam apartemen ? Mungkin saja
semalam Miko pulang, membangunkannya lalu ia masuk ke dalam tanpa sadar ? Dara
fikir itu adalah kemungkinan yang paling besar.
Diluar kamar Arin, Ibu mendengar percakapan Arin dan Miko. Ia juga mendengar perkataan Arin tentang perempuan yang berada di apartemen.
Part 17
16. MEREKA MULAI CURIGA
Dara memencet bel apartemen beberapa kali, tapi tidak ada
yang membuka. Apa mungkin Miko marah padanya, karena ia tidak ikut dengannya
tadi. Tapi tadi ia memang tidak bisa ikut dengan Miko karena malam ini ulang
tahun Rifky. Lalu sekarang bagaimana ? Apa ia harus tidur diluar ? Dara mencoba
memencet bel lagi, tapi tetap tidak dibukakan pintu. Dara mengambil ponsel dan
menelpon Miko, tapi tidak di angkat. Jadi sekarang bagaimana ? haruskah ia
menelpon Rifky. Tapi tidak, ia akan sangat malu jika menelpon Rifky.
Miko belum tidur, ia tidak bisa tidur sebelum Dara pulang,
saat Dara memencet bel, ia sengaja tidak membuka pintu karena kesal. Tapi
sekarang bel pintu tidak lagi berbunyi, Apa Mungkin Dara pergi ? Untuk menjawab
rasa penasarannya, Miko melihat keluar pintu. Ternyata Dara tidur di depan
pintu. Miko menghela nafas berat, bagaimana mungkin seorang perempuan dengan
mudahnya tidur diluar.
Seperti biasa, pagi ini Ismi datang ke rumah Miko, tapi ada
yang berbeda dari hari biasanya. Ia membawa nasi goreng buatannya. Miko masih
tidur. Ismi masuk ke kamar membangunkannya.
Ismi : Bangun,
dasar kebo ! Udah jam berapa nih, mau kerja ga ?
Miko menggeliat lalu mengucek matanya. Pemandangan itu
membuat Ismi tersenyum. Ia memang sangat suka membangunkan Miko karena Miko
terlihat tampan dimatanya ketika bangun tidur.
Miko : Ini baru
jam berapa ?
Ismi : Jam 8, lo
lupa ? kemarin kita ada janji ketemu Pak Henry jam 9 dikantornya.
Miko : Oiya, sory
sory gue lupa.
Ismi : Emang
semalem pulang jam berapa ? Ga nginep di apartemen ?!
Miko : Sekitar jam
12, lagi males tidur disana.
Ismi kembali tersenyum, ia bersyukur Miko tidak lagi menginap
di apartemen, setidaknya itu membuat Ismi merasa sedikit lega karena Miko tidak
terlalu sering bertemu Dara.
Ismi : Yaudah,
sekarang mandi. Trus sarapan nasi goreng ?
Miko : Nasi goreng
? lu masak ?
Ismi : Ngga,
pembantu gue. Gue tunggu di depan, 30 menit harus udah beres. Jam segini
jalanan pasti macet, gue ga mau telat !
Miko segera bergegas mandi dan siap-siap. Ia mencicipi nasi
goreng yang dibawa Ismi. Tapi rasanya sangat berbeda dengan buatan Dara.
Mengingat Dara, ia kembali kesal karena Dara semalam lebih memilih Rifky dari
pada ikut dengannya. Bahkan Dara membiarkan Marsya ikut dengannya sementara ia
asik makan malam berdua dengan Rifky. Miko melihat ponselnya, tapi tidak ada
pesan dari Dara. Itu membuatnya semakin kesal, karena ia berharap Dara akan
mengirim pesan dan meminta maaf padanya.
Pertemuan Miko sudah selesai, dan sebuah kontrak kerja sudah
kedua belah pihak sepakati. Miko memuji Ismi yang sangat pintar mempromosikan
Miko, hingga ia sekarang bisa cukup dikenal dan bisa mendapat banyak tawaran
pekerjaan.
Dara mengirim pesan pada Miko, ia kembali mengajak Miko
bertemu karena kemarin ia belum sempat bertemu dengan Miko. Melihat pesan Dara
yang ingin membahas masalah kemarin, Miko ingat tentang pertemuan Dara dan
Kristin. Apa mungkin Dara masih mengingat hal itu, atau bahkan ia sekarang
marah pada Miko karena kesabarannya sudah hilang? Tapi seharusnya yang marah
adalah Miko. Meskipun sedikit takut, Miko akhirnya membalas pesan Dara.
“ Aku akan datang setelah selesai syuting. Tunggu dan jangan
sampai ketika aku disana, kalian tidak ada di apartemen,”
Dara membaca pesan Miko, perasaannya menjadi tidak enak, mungkin
Miko masih marah padanya karena pertengkaran semalam. Bagaimana ini ? Apa nanti
ia bisa mengatakan tentang sekolah Marsya jika Miko masih marah. Ia menyesal
sudah menyuruh Miko ke apartemen.
Sementara itu, hari ini Rifky menjadi panitia sebuah seminar
untuk seluruh para dokter muda. Ketika Ia memarkirkan mobilnya, ponselnya
berdering. Dan itu dari temannya yang juga panitia, meminta Rifky untuk segera
masuk karena harus segera breefing. Rifky berjalan setengah berlari, ia kembali
memeriksa tas nya memastikan tidak ada yang tertinggal. Karena berjalan cepat
dan menunduk, seorang perempuan menabraknya. Rifky meminta maaf lalu pergi.
Perempuan yang bertabrakan dengan Rifky adalah Arin. Arin salah satu peserta seminar. Ia
memang baru lulus setahun lalu, dan sekarang sedang rajin mengikuti seminar. Dara
melihat sesuatu terjatuh dari tas Rifky. Sebuah dompet hitam kecil,dari sisi
dompet ada sebuah gantungan kecil yang putus. Arin menebak bahwa dompet itu
menggantung di kunci kendaraan, ia membuka dompet tersebut dan hanya berisi SIM
dan STNK. Ia tersenyum menertawakan Rifky, menurutnya Rifky masih muda tapi
seperti orang tua yang menyimpan SIM dan STNK di dompet gantungan kunci mobil.
Arin masuk ke dalam ruang seminar, sesekali ia melihat
sekeliling untuk mencari Rifky. Tapi diantara semua peserta seminar, tidak ia
temukan Rifky. Hingga akhir seminar Arin tidak juga menemukan Rifky. Arin
berfikir mungkin dia bukan peserta seminar, dan bahkan mungkin sekarang ia
sedang berada diperjalanan. Lalu bagaimana jika terkena razia polisi ? Pasti
akan memakan banyak waktu jika harus di tilang dan membuat SIM dan STNK baru.
Arin melihat alamat yang tertera di SIM. Rifky tinggal di apartemen, dan
apartemennya sama dengan apartemen yang ibu beri untuk kakaknya, Miko.
Syuting film Miko sudah dimulai lagi karena kesehatan Jo
sudah membaik. Selesai syuting Miko akan pergi ke apartemen, tapi Ismi
menahannya. Ismi mengeluhkan bahwa ia mendadak tidak enak badan dan meminta
Miko mengantarnya pulang. Miko tidak bisa menolak karena ia juga tidak tega
membiarkan Ismi sendiri. Akhirnya Miko mengantar Ismi pulang.
Bel apartemen berbunyi, Dara dengan gugup mencoba membuka
pintu. Tapi ia kaget karena yang datang bukanlah Miko, melainkan Arin. Dara
langsung mengenali wajah Arin karena Ia pernah mengupload foto berdua dengan
Miko. Dara bingung bagaimana Arin bisa datang ke apartemennya. Apa ia datang
karena suruhan Miko ? Tapi tidak mungkin, Miko jelas tidak ingin ada yang tahu
tentang ia dan Marsya. Lalu ada apa ?
Arin : Anda siapa
? Bukankah apartemen ini milik kakakku ?
Dara : Saya ? Saya
yang menyewa apartemen ini.
Arin : Benarkah ?
Tapi dia tidak pernah mengatakan menyewakan apartemen.
Marsya memanggil Dara dari dalam rumah,
Marsya : Dara, apa itu ayah ?
Dara : Begitulah,tapi
jika tidak percaya. Bisa hubungi kakakmu. Maaf saya sedang sibuk.
Arin : Baik. Maaf
sudah mengganggu. Saya pamit. Permisi.
Dara menutup pintu apartemen. Ia sangat kaget tiba-tiba Arin
datang, untung saja ia mengatakan bahwa ia menyewa apartemen ini, jadi Arin
tidak curiga. Tapi kemana Miko, ia mengatakan akan datang, tapi sampai sekarang
belum datang. Dara menelpon Miko, tidak diangkat. Kemana dia ? Apa masih sibuk
?
Arin keluar dari apartemen, ia mencoba menelpon Miko tapi tidak ada
jawaban. Tiba-tiba ia melihat Rifky. Arin segera memanggilnya. Rifky menoleh.
Rifky : Kau
memanggilku ?
Arin : Tentu
saja, disini apakah ada lagi yang bernama Rifky ?
Rifky : Entahlah,
aku tidak mensensus mereka.
Arin : Hahaha ,
kau ini, maksudku bukan itu. Oiya, kenalkan aku Arin.
Rifky : Rifky,
tapi darimana kamu tahu namaku ?
Arin : Ingat
perempuan yang kamu tabrak tadi siang ?
Rifky : Ya, apa
mungkin itu ??
Arin : Benar, aku
yang tadi kamu tabrak. Oiya, aku datang untuk mengembalikan dompetmu. Sudah
kamu ambil di recepsionist ?
Rifky : Benarkah ?
Seharian ini aku mencari itu, dan terimakasih sudah membantu. Kalau begitu, aku traktir minum kopi ? Sebagai ucapan terimakasih.
Arin : Terimakasih, tapi mungkin lain kali, malam ini aku tidak bisa.
Rifky : Lain kali
?Baiklah. Ini kartu namaku. Hubungi aku jika kamu ada waktu.
Arin : Baiklah.
Aku pergi.
Miko dari tadi mengurus Ismi, membuatkan bubur dan
mengompresnya. Ismi sekarang sudah tidur. Miko ingat ia harus ke apartemen. Ia segera
mengambil ponsel lalu melihat panggilan dari Arin dan Dara. Dara menelponnya
pasti untuk menanyakan kenapa ia belum datang, tapi Arin. Ada apa ia menelpon
Miko ? Miko pun menelpon balik Arin.
Miko : Ada apa ?
Arin : Tadi aku
datang ke apartemen, dan ada seorang perempuan didalam, siapa dia ?
Miko : Ah, dia.
Dia teman. Sedang menginap beberapa hari.
Arin : Benarkah ?
Memangnya ada apa ?
Miko : Rumahnya
sedikit di renovasi, daripada apartemen kosong, jadi abang menawarkannya untuk
menginap, hanya beberapa hari.
Arin menutup telponnya, ia merasa aneh dan berkata sendiri.
Tadi perempuan itu
berkata bahwa ia menyewa, tapi abang bilang ia meminjamkan apartemen.
Sebenarnya ada apa antara abang dan perempuan itu ? Dan anak itu, dia siapa ?
Diluar kamar Arin, Ibu mendengar percakapan Arin dan Miko. Ia juga mendengar perkataan Arin tentang perempuan yang berada di apartemen.
Part 17
Comments
Post a Comment