DARA,PLEASE BE MY MOM (PART 3)
Part 2
1.
3. HIDUP BARU, MASALAH BARU !
Dara menghadiri pesta ulang tahun
anak Kristin. Ia tahu Kristin saat ini sudah menjadi orang kaya, tapi ia tidak
menyangka hanya untuk pesta ulang tahun anaknya yang masih berusia 5 tahun, ia
mengadakan pesta di gedung semewah ini. Ditambah lagi ia melihat dari para tamu
undangan, ada beberapa artis terkenal yang ia tahu. Dara kebingungan sendiri
karena ia belum pernah datang kepesta semacam ini. Karena itu Dara memutuskan
untuk tidak berlama-lama dipesta karena ia merasa tidak nyaman. Ia segera
menghampiri Kristin untuk memberikan ucapan selamat. Sial, saat ia menghampiri
Kristin, Kristin sedang berkumpul dengan temannya. Kristin yang melihat Dara
pun segera memanggilnya.
Kristin mengajak Dara untuk bergabung
dengan Kristin dan temannya. Dalam perbincangan tersebut, Kristin terus memuji
diri sendiri dan menyindir Dara. Meskipun teman Kristin tidak tahu sindiran
Kristin untuk Dara, tapi Dara tetap merasa jengkel dengan sikap Kristin.
Setelah melewati obrolan yang membosankan itu, Dara akhirnya bisa memberikan
kado untuk anak Kristin. Kado Dara memang tidak mahal, Dara hanya membuat
sebuah bantal kecil membentuk huruf A, inisial nama anak Kristin, Angel. Dara
juga tidak berharap bantal itu akan dipakai oleh Angel, tapi setidaknya ia
sudah membuat kado itu dengan tulus.
Saat Dara keluar dari pesta, ia
melihat Miko. Ya, iya yakin itu Miko, wajahnya tidak asing karena sering muncul
di tv. Namun bagi Dara, Miko adalah orang tidak bertanggungjawab yang sudah
menabrak motornya sampai hancur kemudian memutarbalikan fakta didepan wartawan
agar terlihat baik. Dara memutar otak
mencari cara memberi Miko pelajaran, dan ia tersenyum merasa mendapatkan
ide. Dara pergi ke parkiran untuk mencari mobil Miko berharap Miko memakai
mobil yang sama ketika menabrak motornya. Ternyata benar, Miko mengendarai
mobil sport yang ia pakai saat menabrak motor Dara.
Dara mengambil gunting kuku dalam
tasnya, ia lalu memakai pisau dalam gunting kuku tersebut untuk mencoret-coret
body mobil Miko hingga hampir semua body mobil penuh goresan gunting kuku Dara.
Merasa puas dengan tingkahnya,Dara tertawa asik sendiri. Ia kini bisa memberi
pelajaran pada Miko. Tapi Dara membuat satu kesalahan, ia tidak melihat petugas
parkir yang saat itu melintas didekatnya. Petugas parkir tersebut melihat Dara
yang tertawa setelah merusak mobil Miko, ia pun segera membawa Dara kepos
Security.
Di pos Security, Dara malu bukan
kepalang, niatnya untuk memberi pelajaran pada Miko berujung kesialan lagi bagi
dirinya. Dara lupa bahwa ia sedang dirundung kesialan beruntun, dan saat ia
sedikit tersenyum, kesialan begitu mudah datang kepadanya. Tak lama Miko datang
ke pos security. Disana Dara terlibat pertengkaran dengan Miko.
Dara :
Hey, kenapa kamu marah mobilmu dicoret-coret seperti itu ? memangnya kau tidak
ingat dengan motor yang sudah kamu tabrak dan tinggalkan begitu saja ?
Miko :
Oh, jadi kamu pengendara motor yang diparkir sembarangan dipinggir jalan itu ?
seharusnya kamu yang salah karena memarkirkan motor dimana saja, jika ada polisi
lewat, motormu bisa diderek !
Dara :
Kamu fikir motorku itu mobil, tentu saja jika polisi lewat mereka tidak akan
menderek motorku , dasar pria bodoh !
Miko :
Apa ? kamu sebut aku bodoh !! Heh wanita tidak tahu malu,jangan mengalihkan
pembicaraan dengan membahas motor jelekmu itu, sekarang kalau kamu tidak mau
dibawa ke kantor polisi, ganti kerugian yang sudah kamu buat !
Dara :
Baiklah, memangnya berapa harga untuk memoles mobilmu itu, tapi sebelum itu kamu
juga harus mengganti motorku yang sekarang sudah jadi rongsokan, kamu mengerti
!
Security : BERHENTI ! BERHENTI ! disini bukan tempat untuk bertengkar,
jika kalian mempunyai masalah pribadi, selesaikan secara pribadi juga, sekarang
kalian pergi dari sini dan urus masalah kalian masing-masing !
“ JANGAN IKUT CAMPUR !” Dara dan Miko
serempak membentak Security yang ikut berbicara.
Karena Dara dan Miko membuat pos
security menjadi gaduh, mereka pun diusir paksa dari pos. Namun hal itu tidak
membuat pertengkaran mereka berhenti.
Miko :
OK jadi berapa harga motor rongsokan itu, biar aku ganti !
Dara :
10 juta.
Miko :
Apa ??
Dara :
Kenapa ? kamu kaget motorku itu bernilai ? jadi sekarang aku peringatkan untuk
tidak bersikap seperti orang yang tidak bersalah lagi.
Miko :
Hahaaha, aku tidak berfikir motormu mahal, aku justru berfikir mengapa ada
motor semurah itu, bahkan untuk memoles mobilku saja dibutuhkan setidaknya
20juta.
Dara :
APAAAAA ??? hey jangan coba-coba membohongiku ! mana mungkin hanya memoles saja
bisa semahal itu!
Miko :
Dasar perempuan bodoh, mobilku itu sudah dimodifikasi, dan untuk membeli catnya
saja harus import dari luar negeri, tapi bicara dengan orang bodoh sepertimu
tidak ada gunanya, jika kamu tidak percaya, sekarang saat ini juga aku akan
memanggil bengkel yang mengurus mobilku agar kamu percaya! Atau aku akan
memperpanjang masalah ini ke kantor polisi.
Dara bernafas lemas, sekarang ia
harus mengganti kerugian mobil Miko seharga 10 juta. Bagaimana mungkin ia
mencari uang sebanyak itu, untuk operasinya saja ia baru mengumpulkan 11 juta.
Dara menghitung uang yang harus ia sediakan, operasi 20 juta, dan kerugian
mobil 10 juta. Semuanya 30 juta sedangkan ia baru mengumpulkan uang 11 juta.
Lalu darimana ia mendapatkan sisanya 19 juta ??
Dara juga tidak mau jika harus
berurusan dengan kantor polisi, hanya melihat ayahnya masuk kesana saja ia
sudah menangis, bagaimana jika harus ia sendiri yang berurusan dengan kantor
polisi.
Dara :
Ka kalau begitu sa saya minta maaf. Saya akan mengganti kerugiannya, tapi
tolong jangan perpanjang masalah ini sampai ke polisi.
Miko :
(tersenyum sinis) Hemmm ,, akhirnya kamu sadar juga, seharusnya sebelum
melakukan hal bodoh, kamu fikirkan lebih dulu apa akibatnya. Sekarang kamu
hanya meminta maaf dan meminta untuk tidak dilaporkan kepolisi sementara kamu
sudah merugikan uang dan waktuku.
Dara :
karena itu aku minta maaf. Begini saja, aku akan membayar kerugian mobilmu tapi
tidak sekarang. Ini, ambil ktp ku ( Dara menuliskan sesuatu pada secarik kertas
di tasnya) dan no handphoneku untuk jaminan bahwa aku tidak akan lari dari
tanggung jawab. Jadi, kamu tinggal sms no rekeningmu saja.
Miko menerima KTP Dara dan catatan
kecil berisi no handphone Dara, saat ia akan melanjutkan pembicaraan dengan
Dara, Kristin memanggil Miko. Dara yang melihat Kristin menghampiri Miko segera
pergi tanpa berpamitan pada Miko. ia tidak ingin Kristin melihatnya ribut
dengan Miko karena itu hanya akan membuatnya semakin malu. Miko memanggil Dara
namun Dara sudah menghilang, akhirnya Miko segera memasukan KTP dan catatan no
hp Dara ke sakunya karena ia juga tidak ingin Kristin tahu kejadian memalukan
yang baru saja terjadi. Ia pun menghampiri Kristin.
Kristin mengenal Miko karena Miko
adalah sepupu suaminya. Ia menghampiri Miko karena mendengar Miko mendapat
masalah di pos security. Miko tersenyum dan berkata bukan masalah besar, dan
sekarang masalahnya sudah selesai. Mereka pun masuk ke pesta Angel.
Dara pulang kerumah dengan lesu.
Padahal ia hanya ingin sedikit memberi pelajaran pada orang yang telah merusak
motornya. Mungkin bagi Miko, motor seharga 10 juta bukanlah apa-apa, tapi bagi
Dara, motor itu bernilai. Jika ia menjual motor itu dalam keadaan baik,kekurangan
biaya operasinya tinggal sedikit.
Dara pergi ke rumah sakit untuk check
up penyakitnya. Menstruasi Dara belum juga berhenti dan itu membuat Adi (dokter
yang menangani penyakit Dara) marah karena ia tahu Dara masih stress memikirkan
masalahnya.
Adi :
Saya tahu anda mempunyai masalah, tapi anda juga harus tahu, semua orang yang
hidup pasti memiliki masalah. Yang berbeda adalah cara mereka menghadapi
masalahnya. Jika anda terus seperti ini, saya tidak yakin berobat jalan akan
berhasil. Karena berobat jalan untuk penyakit seperti ini tidak 100% selalu
berhasil dan kamu harus segera di operasi. Karena itu, mulai sekarang
berhentilah membuat otak berfikir keras. Biarkan semuanya berjalan sebagaimana
adanya.
Dara :
Bagaimana dokter tahu saya mempunyai masalah ?
Adi :
Tentu saja saya tahu, saya menghadapi pasien berbeda disetiap harinya. Dan dari
cara mereka berbicara saya sudah bisa menebak.
Dara :
Masalah saya terlalu berat Dok, jadi bagaimana mungkin saya bisa berhenti
memikirkannya ?
Adi :
Masalah bukan hanya difikirkan, tapi diselesaikan. Tapi jika kita berfikir
tidak bisa menyelesaikannya, maka berhentilah mencoba menyelesaikan dan
berusaha ikhlas dan percaya Tuhan akan selalu ada.
Saat Dara berada di bagian administrasi
untuk membayar pengobatannya, ia bertanya apakah ia bisa membayar biaya
operasinya 50% dulu, tapi petugas administrasi menolak karena peraturan rumah
sakit harus membayar 100% jika ingin di operasi. Dari kejauhan, terlihat
seseorang memperhatikan Dara. Ia adalah Rifky. Rifky seorang dokter dirumah
sakit itu, ia memang tidak terlalu dekat dengan Dara, ia hanya mengenal Dara
saat ia magang di klinik tempat Dara bekerja. Saat Rifky akan menghampiri Dara,
seseorang memanggilnya hingga Rifky tidak bisa menghampiri. Rifky mengejar Dara
namun Dara sudah menghilang, iapun menanyakan keperluan Dara di rumah sakit ini
pada bagian administrasi. Setelah mendapatkan penjelasan, Rifky mengerti lalu
pergi dari sana.
Diperjalanan pulang, Dara berfikir
keras tentang perkataan Adi tadi. Mungkin memang ada benarnya, Ia tidak harus
menjadikan masalahnya sebagai beban. Ia memang tidak bisa memperbaiki apa yang
sudah terjadi. Suami atau pekerjaannya pun mungkin tidak akan kembali padanya.
Mau tidak mau,Dara harus bisa menerima nasibnya saat ini. Saat mengingat suaminya, tiba-tiba Dara
teringat dengan Kristin, Dara berbohong pada Kristin bahwa ia masih menikah. Ia
juga mendapatkan masalah kemarin karena ia tidak jujur dengan Kristin bahwa ia
bercerai. Darapun memutuskan untuk berkata jujur pada Kristin bahwa ia sudah
bercerai.
Dara turun dari bis dan menaiki bis
jurusan berbeda untuk menuju kerumah Kristin. Rumah Kristin cukup besar dan
megah, tidak salah Jika Kristin memang menyombongkan diri karena ia tidak ada
apa-apanya dibanding Kristin. Dara diam sejenak didepan pintu rumah Kristin.
Menyiapkan mental untuk di ejek habis-habisan oleh Kristin. Dara akhirnya
memencet bel, dan betapa kagetnya ketika Kristin membuka pintu, ia melihat isi
rumah Kristin yang berantakan. Pecahan vas Bunga dan guci berserakahan
dimana-mana. Kristin juga terlihat berantakan dengan rambut dan wajahnya yang
kusut. Melihat Dara berada didepannya, Kristin kaget. Tapi ia juga tidak bisa
berpura-pura senang atau menyombongkan diri sekarang, karena Dara melihat ia
dalam keadaan buruk.Kristin tiba-tiba langsung memeluk dan menangis pada Dara.
Dara tidak mengerti, ia bertanya namun Kristin terus menangis. Dara pun membawa
Kristin keluar dari rumah itu dan mencari tempat yang pas untuk mengobrol.
Mereka sampai di taman dekat rumah
Kristin, Dara mengeluarkan sisir dari tasnya, dengan perlahan ia menyisir
rambut Kristin. Saat Kristin berhenti menangis, ia pun mulai bercerita.
Kristin : Dar, gue minta maaf selama ini selalu bikin lo ga nyaman
dengan sikap gue. Jujur sebenernya gue iri sama lo. Dimata gue lo terlalu
sempurna, lo cantik, pintar, berani, jujur dan mempunyai suami yang sayang sama
lo, meskipun lo belum hamil sampai sekarang tapi suami lo tetap setia sama lo.
Dara :
Maksud lo apa Tin ? kenapa tiba-tiba kaya gini ? ada masalah apa ?
Kristin : Karena iri sama lo, gue selalu berusaha membuat suami gue
sempurna dimata lo, padahal sebenarnya kenyataan tidak sesempurna itu. Dia
selalu bermain dengan wanita, entah itu wanita penghibur atau artis baru yang
ingin debut film. Meskipun sakit, tapi gue tetap berusaha menerima dan berfikir
mungkin emang suami gue butuh hiburan karena itu gue maafin sikap suami gue.
Tapi kemarin, di pesta ulang tahun Angel, seorang perempuan yang tengah hamil
tua datang dan memberi kado pada Angel. Yang bikin gue shock, dia bilang ke
Angel kalau Angel ga lama lagi bakalan punya adik. Gue awalnya ga percaya,
sampe gue nanya sama suami gue dan dia diem ga jawab. Lo ngerti kan kenapa dia
ga ngasih jawaban?
Dara terdiam mendengar penjelasan
Kristin, ia tidak menyangka teman yang ia benci karena kesombongannya itu
terlihat rapuh saat ini. Ia juga tidak menyangka mereka berdua mengalami nasib
yang sama. Diselingkuhi oleh masing-masing pasangan. Dara pun kemudian jujur
pada Kristin,
Dara :
Tin, kayanya kita berhenti sampai disini tentang kesombongan kita. Karena
alasan gue datang kesini sekarang adalah untuk jujur tentang gue.
Kristin : Maksud lo ?
Dara :
Gue dipecat dari tempat gue kerja,2 minggu setelah itu gue tahu kalo Anton
selingkuh, dan selingkuhannya udah hamil. Parahnya lagi, sekarang gue dapet
kabar buruk, gue terkena kista dan harus di operasi. Jadi mulai sekarang, kita berhenti
untuk menyombongkan diri, karena Dara yang menurut lo sempurna ini, sebenarnya
hanya sorang perempuan dengan ketidak beruntungan yang beruntun.
Kristin memeluk Dara, jika tadi Dara
yang mendengarkan Kristin, kini keadaannya berbalik.
Kristin : Sory ya Dar, gue ga tau nasib lo seburuk ini. Lo harus
kuat, apapun yang terjadi pasti semua akan indah pada waktunya. Gue tahu gue ga
ada kriteria untuk menjadi seorang sahabat, tapi setidaknya gue bisa jadi temen
lo yang bisa lo ajak sharing kapanpun lo mau.
Dara :
Thanks yang Tin, dalam kondisi kaya gini, gue bersyukur bisa baikan sama lo.
Dan satu masalah terselesaikan. Dara
merasa berterimakasih pada dokter yang sudah menasihatinya. Setidaknya sekarang
satu bebannya berkurang karena ia tidak perlu berbohong lagi pada Kristin, dan
kabar yang paling baik adalah ia juga mempunyai teman baru hari ini berkat
kejujurannya.
Seperti biasa, hari ini Dara kembali
membantu ibunya berjualan dipasar setelah 2 hari kemarin absen. Ibunya senang
Dara terlihat lebih bersemangat setelah 2 hari tidak berjualan dipasar. Dara
hanya tersenyum dan berkata dihari pertama liburnya, ia masih mengalami
kesialan, tapi kemarin ia mendapatkan keberuntungan dan Dara yakin jika ia
membuka fikirannya dan melupakan masalalu, ia akan kembali mendapatkan
keberuntungannya yang sudah absen beberapa bulan dari hidupnya.
Dan benar saja, sore hari setelah Dara
pulang dari pasar, pihak rumah sakit menelponnya dan meminta Dara untuk membuat
jadwal operasi. Dara tidak percaya karena ia belum membayar sepeserpun biaya
operasi. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa ada keringanan untuk Dara dengan
cara membayar biaya 50% dulu, dan sisanya bisa ia bayar setelah operasi. Dara
memang sangat ingin melaksanakan operasi itu, tapi setelah operasi, darimana ia
mendapatkan sisa pembayaran rumah sakitnya. Ia pun menolak tawaran dari rumah
sakit. Ternyata pihak rumah sakit mengatakan bahwa Dara harus segera di operasi
karena kistanya akan semakin membesar, dan meyakinkan bahwa Dara bisa mencicil
kekurangan biayanya. Dara merasa aneh dengan tawaran rumah sakit yang begitu
memudahkannya. Ia pun memutuskan untuk pergi kerumah sakit agar bisa memastikan
kebenarannya.
Aku fikir, satu persatu masalah sudah menemukan titik temunya. Hingga
semua bisa terangkai dan menjadi baik kembali. Meskipun aku tidak tahu kapan
semuanya akan benar-benar baik. Tapi setidaknya, saat ini perasaanku merasa
lebih tenang. Sekarang aku tahu mengapa Tuhan belum mengijinkan aku pergi !
Karena ia ingin aku belajar dan belajar , belajar untuk menjadi seseorang yang
lebih baik dan dewasa.
Part 4
Part 4
Comments
Post a Comment